Forex exposure adalah


Eksposur valuta asing akan dialami oleh perusahaan yang melakukan pembayaran dan atau menerima. Eksposur valuta asing timbul karena kurs valuta asing selalu berubah. Ditinjau dari dampaknya, ada 3 macam eksposur valuta asing, yaitu eksposur transaksi, eksposur operasi, dan eksposur akuntansi. Paparan adalah tingkat dimana perusahaan oleh kurs (Faisal, 2001: 107). Seberapa jauh suatu perusahaan terkait oleh perubahan kurs valas secara umum disebut eksposur (Kuncoro, 2000. 242). Sementara, menurut Levi (2001. 313) eksposur merupakan gambaran dari tingkat atau derajat perubahan nilai. Eksposur berhubungan dengan mata uang domestik, yang ada pada aset dan kewajiban, atau pada laba rugi. Perubahan kurs yang lebih besar atau lebih kecil dari yang diharapkan yang akan diakuisisi atau. Menurut Faisal (2001. 107) eksposur memiliki tiga bentuk, yaitu: Penerjemahan (Akuntansi) Eksposur adalah laporan arus kas. Dihasilkan dari fakta bahwa MNC harus mengkonsolidasikan rekeningnya ke dalam mata uang lokal melalui arus kas-yang didenominasi dalam berbagai valas (transformasi keuangan yang didenominasi mata uang asing, di mana aset dan kewajiban tersebut merefleksikan keputusan-keputusan masa lalu yang Dibuat oleh perusahaan). Penerjemahan (akuntansi) eksposur timbul dari kebutuhan untuk maksud - maksud pelaporan dan ganti, untuk laporan keuangan perusahaan induk (induk perusahaan) ke mata uang perusahaan induk (induk perusahaan). Jika kurs telah terjadi sejak periode sebelumnya, translasi (restatement) aset dan kewajiban. pendapatan . Keuntungan. Dan los yang didenominasi dalam valas akan menghasilkan keuntungan yang hilang dalam valas (keuntungan valuta asing kalah). Transaction Exposure adalah exposure valas perusahaan dalam transaksi-transaksinya dengan negara lain dimana transaksi itu terjadi pada saat ini, namun pembayarannya dilakukan pada masa datang. Pada saat jatuh tempopenyelesaian transaksi-transaksi itu naik keuntungan-keuntungankerugian-rugi mata uang. Dengan kata lain, selama periode komitmen - komitmen pembayaran atau penerimaan tersebut belum jatuh tempo, kurs nominal dapat berubah dengan. Eksposur terjadi ketika perusahaan yang terlibat dalam transaksi yang didenominasi mata uang asingvalas yang akan terjadi di masa yang akan datang. Eksposur Ekonomi adalah eksposur valas arus kas perusahaan terhadap perubahan. Dengan kata lain, ekonomi terpapar adalah perubahan perubahan nilai tukar yang sedang terjadi dalam arus kas PV yang datang pada saat perubahan yang terjadi pada nilai perubahan arus nilai arus arus yang diharapkan. Arus kas masa depan yang diharapkan Eksposur yang dibangun pada nilai pasar adalah untuk memaksimumkan hasil. MENGUKUR DAN MENGELOLA EXPOSURE TRANSAKSI Eksposur transaksi perubahan nilai tukar rupiah / valuta asing pada saat transaksi disepakati dan saat transaksi. Eksposur transaksi akan mempengaruhi aliran kas jangka pendek perusahaan. Fluktuasi transaksi di masa yang akan datang karena perubahan kurs valuta asing akan memberikan eksposur transaksi bagi perusahaan. Eksposur transaksi antara lain disebabkan oleh beberapa hal: Pembelian atau penjualan barang dan jasa. Pinjam-meminjam dana yang pelunasannya dalam mata uang asing. Eksposur transaksi terdiri dari beberapa tahap, yaitu eksposur kuotasi, eksposur pra pemenuhan pesanan dan eksposur biaya. Eksposur transaksi pertama kali timbul saat penjual menyatakan harga diri dan terimanya kepada calon pembeli, baik secara verbal maupun tertulis. Pada saat pembeli barang atau jasa, eksposur berpotensi berubah menjadi eksposur transaksi aktual. Eksposur transaksi berakhir saat. Manajemen Eksposur. Transaksi dengan hedging valuta asing atau menempuh strategi. Lindung nilai valuta asing bisa dilakukan di pasar. Pasar masa depan. Pasar uang. Dan pasar opsi. Selain itu upaya hedging juga bisa ditempuh dengan mengadakan kesepakatan swap. Kesepakatan swap yang sering digunakan adalah back-to-back loan. Swap mata uang. Dan credit swap Swap valuta asing adalah kesepakatan antara dua pihak untuk mempertukarkan jumlah dana yang berbeda, dan selang setelah tertentu, dana yang diterima dalam jumlah yang sama. Beberapa jenis swap yang umum dilakukan untuk mengelola eksposur transaksi dan eksposur operasi adalah pinjaman back-to-back atau disebut juga pinjaman paralel, swap mata uang, dan credit swap. Jenis swap ini melibatkan dua pihak di negara yang berbeda, yang saling berbagi dana dalam satuan uang kedua negara, selama periode tertentu. Pada akhir periode waktu yang disepakati, masing masing pihak yang dana yang dipinjam. Setiap pihak yang terlibat dalam back-to-back loan dapat menetapkan syarat tambahan untuk menerima perubahan kurs yang tidak sebanding. Swap mata uang seperti pinjaman back-to-back, kecuali itu tidak nampak dalam neraca. Biasa, dua perusahaan sebanding untuk mempertukarkan jumlah dana dalam mata uang yang berbeda, yang ekuivalen nilai, selama waktu tertentu. Jangka waktu berakhirnya mata uang swap bisa dinegosiasikan sampai minimal 10 tahun. Bila dana disuatu negara lebih mahal dari negara yang lain, swap mata uang dapatikan perbedaan suku bunga. Credit swap adalah mata uang antara perusahaan dan bank (yang bank sentral) asing, yang berlangsung selama kurun waktu tertentu. Credit swap sebenarnya sudah dipraktikkan antara bank-bank umum, dan antara bank umum dan bank sentral, untuk memenuhi kebutuhan akan valuta asing. Daya tarik dari credit swap adalah kemampuannya untuk mengurangi kebutuhan guna membelanjai dengan mata uang lemah. Manajemen Eksposur dengan Memodifikasi Strategi yang banyak ditempuh untuk tugas eksposur transaksi adalah: Leads dan Lags. Menentukan Ulang Saat Transfer Dana Istilah lead berarti mempercepat pembayaran dan lags memperlambat pembayaran. Jika sebuah perusahaan memiliki utang dalam mata uang kuat dunia, dimana kemungkinan mata uang tersebut untuk berapresiasi terhadap mata uang domestik cukup besar, maka akan lebih aman kalau perusahaan lebih bayar hutangnya. Kalau perusahaan berhutang dalam mata uang yang ada, yang cenderung terdepresiasi terhadap mata uang domestik, maka akan lebih menguntungkan bila perusahaan memperlambat pembayaran utangnya. Lead dan Lags Antar Perusahaan Independen Leading atau lagging antar perusahaan-perusahaan dapat dilakukan jika perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam transaksi kelancaran pembelajaran mitranya. Untuk kesediaannya itu, biasanya ada macam kontraprestasi yang dihasilkan. Memimpin dan Lags Antar Perusahaan-Perusahaan dalam Satu Induk Strategi memimpin dan Lags lebih mudah diterapkan antar perusahaan dalam satu induk, karena memiliki tujuan yang sama. Transaksi antar perusahaan dalam satu induk dapat. Strategi lead dan lags topik juga sulit diterapkan dlam perusahaan multinasional. Beberapa penyebabnya antara lain karena setiap anak perusahaan dianggap sebagai perusahaan mandiri dan karena porsi induk perusahaan terhadap perusahaan afiliasi tidak besar. Sebuah pusat reinvoicing adalah anak perusahaan dari suatu perusahaan multinasional yang berada di negara tertentu yang berfungsi eksposur transaksi perusahaan-perusahaan afiliasi. Manfaat utama dari reinvoicing center adalah manajemen eksposur transaksi antar perusahaan afiliasi dipusatkan pada satu lokasi. Karena semua transaksi dipusatkan di satu tempat, volume transaksi akan sangat kecil sekali. Disini re invoicing center memiliki posisi tawar menawar yang kaat dengan hasil pencarian yang optimal. Yang rugi adalah perusahaan yang harus didirikan suatu anak perusahaan khusus untuk pusat reinvoicing. Dimana biaya yang dikeluarkan mungkin lebih besar dari manfaat yang menghasilkan. Menetapkan Klausula Pembagian Risiko dengan Pelanggan Kesepakatan pembagian risiko (risk sharing) umum diberlakukan antara pemasok dan pelanggan yang memiliki hubungan bisnis jangka panjang. Kesepakatan ini akan ditambah dalam kontrak kerja sama. Tujuan utama dari risk sharing adalah untuk merawat eksistensi masing-masing pihak, agar bekerja sama tetap berlangsung. MENGUKUR DAN MENGELOLA EXPOSURE EKONOMI Eksposur ekonomi mewakili setiap dampak dari fluktuasi arus arus di masa depan sebuah perusahaan. Arus kas tunggal dapat diketahui oleh pergerakan dengan cara yang tidak langsung berhubungan dengan transaksi transaksi valuta asing. Jadi perusahaan tidak bisa hanya saja pada hedging hutang atau piutang valas mereka, tapi juga harus berusaha menentukan arus yang akan terjadi secara otomatis oleh pergerakan di masa depan. Untuk menilai exposure ekonomi dapat dilakukan dengan cara. Nilai dari hasil operasi perusahaan. Laba sebelum dikurangi dengan. Bunga yang terhutang pada bank-bank di Negara yang tidak sensitif terhadap pergerakan nilai tukar. Namun, jumlah yang akan di butuhkan untuk membayar bunga untuk kredit yang di ambil di Negara yang sensitif terhadap pergerakan nilai tukar tergantug pada skenario. Laba sebelum pajak penghasilan. Kebijakan untuk menaikkan penjualan di Negara yang sensitif terhadap nilai tukar rupiah yang lebih rendah. Rumus Mengukur Eksposur Ekonomi: Ket. B yang disebut eksposur Secara statistik, b Cov (P, S) Var (S) Var (P) b2Var (S) Var (e) b2Var (S): menunjukkan bagian dari variabilitas nilai Rp atas aset yang berhubungan dengan perubahan perubahan Dalam kurs tukar Var (e): bagian variabilitas nilai Rp yang merupakan nilai tukar. MENGUKUR DAN MENGELOLA EXPOSURE AKUNTANSI Eksposur disebut juga eksposur translasi tidak ada perubahan pada arus kas riil perusahaan. Eksposur ini timbul pada saat sebuah perusahaan multinasional di seluruh negara. Pengukuran eksposur akuntansi Perusahaan transnasional yang tidak peduli dengan eksposur akuntansi umum yang dihasilkan oleh cabang-cabang perusahaan tidak perlu diintegrasikan dalam mata uang perusahaan induknya. Ini diakibatkan karena mereka yakin ada eksposur akuntansi yang relevan. Kendati demikian, perlu dikhawatirkan apa yang dimaksud dengan derajat eksposur perusahaan terhadap kemungkinan labarugi karena konversi lapran keuangan. Besar kecilnya eksposur akuntansi tergantung dari: Seberapa jauh perusahaan cabang di luar negeri. Semakin besar persentase bisnis perusahaan yang dilakukan oleh cabang di luar negeri, semakin besar pos pos pos keuangan yang mudah perkalian eksposur akuntansi. Lokasi cabang-cabang perusahaan di luar negeri. Ini diakibatkan karena pos-pos laporan keuangan di setiap cabang biasanya di dalam mata uang lokal di Negara tersebut. Standar akuntansi yang digunakan Setiap negara yang memiliki standar akuntansi yang sudah baku. Yang amat bervariasi antar negara. Alasan-alasan untuk melakukan translasi Perusahaan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan yang memungkinkan para pembaca untuk memahami apa yang holistik atas operasi perusahaan, baik domestik dan luar negeri. Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing. Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi. Kelebihan masalah yang berhubungan dengan terjemahan mata uang. Nilai tukar rupiah, yang dikombinasikan dengan berbagai macam metode yang dapat digunakan dan perbandingan hasil operasi satu dengan yang lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari. Keadaan ini merupakan tantangan tersendiri bagi perusahaan multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi hasil operasi dan posisi keuangan. Alasan tambahan untuk translasi mata uang asing. Untuk tambahan uang ekstra. Untuk keperluan akuntansi,. Dan perubahan kurs mata uang induk perusahaan (laporan) juga berubah. Pengukuran resiko ini akan berbeda-beda tergantung dari metode yang dipilih untuk digunakan oleh perusahaan. Perbedaan konseptual antara eksposur transaksi, operasi, dan akuntansi, yaitu: Eksposur transaksi penurunan nilai pada transaksi. Jadi eksposur ini berhubungan dengan transaksi-transaksi yang sudah ada, tapi belum jatuh tempo. Eksposur transaksi akan mempengaruhi aliran kas jangka pendek perusahaan. Eksposur juga disebut eksposur ekonomis, eksposur kompetatif atau eksposur strategis yaitu perubahan sekarang perusahaan yang disebabkan oleh adanya perubahan pada arus kas yang akan datang, karena terjadi perubahan yang tak terantisipasi pada kurs valuta asing. Eksposur transaksi dan eksposur operasi berhubungan dengan perubahan pada arus kas perusahaan. Perbedaannya adalah dampak eksposur transaksi yang memiliki jarak waktu yang lebih pendek, karena hanya melibatkan transaksi-transaksi yang belum jatuh tempo. Bias, eksposur transaksi ukuran kemungkinan penyimpangan arus kas dari yang diharapkan, baik aliran kas jangka pendek, jangka panjang maupun jangka panjang. Eksposur akuntansi disebut juga eksposur translasi yang tidak ada perubahan pada aliran kas riil perusahaan. Eksposur ini timbul pada saat sebuah perusahaan multinasional di seluruh negara. PENGELOLAAN SISTEM KEUANGAN MULTINASIONAL Perusahaan Multinasional memiliki karakter yang unik. Kemampuan untuk menghasilkan dana dan keuntungan. Tujuan dari pengelolaan sistem keuangan multinasional adalah untuk menganalisa keuntungan, biaya, dan hambatan yang terkumpul dengan sistem keuangan multinasional. Analisa ini termasuk: Mengidentifikasi kondisi dibawah yang menggunakan sistem yang akan meningkatkan nilai perusahaan untuk transaksi keuangan yang telah terbentuk saat agak jauh (antar entitas yang tidak berhubungan) melalui jaringan keuangan eksternal, Menjelaskan dan berbagai macam jaringan untuk perpindahan uang dan keuntungan secara internasional, Menspesifikasikan prinsip desain untuk suatu pendekatan global untuk pengelolaan transfer dana internasional. NILAI DAN SISTEM KEUANGAN INTERNASIONAL Keterkaitan Internasional Negara-negara atas melalui: Perdagangan Internasional (peningkatan impor) meningkatkan standar hidup Sistem Keuangan Internasional untuk melakukan transaksi internasional Neraca Pembayaran Internasional Mencatat semua transaksi ekonomi negara dengan seluruh dunia Debit dan Credit Pos-pos dalam NPI : Neraca Rekening Giro NILAI MATA UANG DAN PENENTUAN NILAI MATA UANG DAN VALAS Mata uang suatu negara memiliki nilai tukar mata uang negara lain, seperti membutuhkan Rp. Gt untuk US Dan dari sisi akuntansi maka MNC akan membebankan kerugian akibat. Bila mata uang suatu negara mengalami peningkatan. Membutuhkan Rp. Lt memperoleh US mata uang suatu negara menunjukkan penurunan secara sengaja dan resmi dari pemerintah, dan dari sisi akuntansi maka MNC dapat membebankan kerugian akibat penurunan pada beberapa tahun kedepan mata uang suatu negara menunjukkan peningkatan mata uang terhadap mata uang negara lain Dan penerimaan oleh pemerintah Faktor - faktor Penentu Nilai Tukar Seperti halnya komoditi lain, maka mata uangpun dapat dianggap sebagai komoditi selain sebgai alat pembayaran. Dengan demikian maka nilai tukar rupiah: permintaan dan penawaran dalam transaksi ekspor dan impor Permintaan barang antik buatan indonesia oleh orang Amerika. Makin banyak import Amerika dari indonesia makin besar harganya Rp untuk bayar import dari indonesia. Transaksi import dari indonesia juga akan ikut penawaran kita, karena semakin besar impor dari indonesia, maka semakin banyak kita harus ditukar atau ditawarkan terhadap Rp utuk bayar impor tersebut. Permintaan Amerika Serikat Permintaan barangjasa buatan Amerika Serikat oleh orang Indonesia. Makin banyak import indonesia dari Amerika Serikat, semakin besar kebutuhan AS untuk bayar impor dari Amerika Serikat. Transaksi impor dari Amerika juga akan ikut penawaran Rp, karena semakin besar impor dari Amerika, maka semakin banyak Rp harus ditukar atau ditawarkan terhadap US utuk bayar impor tersebut. Tingkat inflasi Bila tingkat inflasi di Indonesia tahun 1998 dari 80 (kenaikan harga barang secara umum sebesar 80) dan inflasi di Amerika Serikat sebesar 4, maka akibatnya orang Indonesia melihat barang buatan Amerika Serikat lebih murah, impor meningkat, permintaan US untuk bayar impor akan naik . Disisi lain orang Amerika Serikat melihat barang buatan indonesia mahal, impor turun, permintaan Rp untuk bayar turun. Kedua hal tersebut tadi beresiko depresiasi AS, karena akibat inflasi di Indonesia gt inflasi di Amerika Serikat. Tingkat bunga. Premi risiko adalah tingkat keuntungan untuk menutup risiko sepeerti risiko inflasi, risiko likuiditas dan risiko lainnya. Bila di Indonesia rimbang lt r inflasi, dan di Amerika r deposito gt r inflasi, maka pemilik modal akan senang menanam dananya dalam bentuk AS dengan cara deposito dalam AS dan terjadilah rupiahasi rupiah terhadap AS dan sebaliknya. Pengharapan pasar (market expectation) atas kondisi masa datang. Kalau pasar berpengharapan inflasi akan tinggi dimasa datang, maka pemilik modal akan membelanjakan uangnya baik untuk barang tahan lama (tahan lama) yang diperkirakan akan mengalami kenaikan harga atau ditukarkan dalam bentuk mata uang lain yang nilainya stabil. Reputasi bank sentral merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi rupiah. Apakah bisa sembuh sebaliknya gigih. Jika ekonomi dilonggarkan, maka tingkat bunga akan turun dengan harapan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan pengangguran dan bila ekspansif, maka akan terjadi efek yang akan datang dan berarti turunan mata uang. Bank sentral sebagai pengendali pembayaran pemerintah. Spt. Bila mau ganti depresiasi Rp terlalu besar maka BS melakukan penjualan US langsung dipasaran atau menaikan tingkat bunga dan sebaliknya jika apresiasi maka akan membeli dan tingkat bunga. Contoh Pada bulan juli 1998 nilai inflasi mencapai 60 dan nilai belum stabil, maka pemerintah mematok bunga SBI pada tingkat 60 dengan harapan tk bunga deposito dapat menarik dana masyarakat sehingga JUB akan turun dan menyerap modal kerja perusahaan asing yang ada di indonesia dalam bentuk rupiahkarena pada awal Krisis mereka berusaha mengurangi modal kerja dalam bentuk rupiah. SISTEM KEUANGAN (MONETER) INTERNASIONAL Merupakan seperangkat kebijakan, institusi, praktek, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu mata uang ditukarkan dengan mata uang lain (Shapiro, 1996, hal 75). Nilai Tukar Mata Uang. Nilai Tenaga Kerja Paritas Pembelian (PPP). Daya beli dari suatu mata uang. Sistem Moneter Internasional Menentukan bagaimana nilai tukar. Ada 3 sistem: 1.Nilai Tukar Tetap (Fixed Exchange Rate) 2.Nilai Tukar Mengambang (FlexibleFloating Exchange Rate) 3.Nilai Tukar Mengambang Yang Terkendali (Nilai Tukar yang Dikelola). Ada 3 macam Penentuan Nilai Tukar, yaitu: Sistem Nilai Tukar Tetap (sistem tarif tetap). Sistem ini untuk ukuran yang lebih besar dengan cara: mendevaluasi mata uangnya atau merevaluasikannya. Penggunaan hal ini dapat dilakukan dalam jumlah besar, dan persyaratannya juga. (Spt Ind pernah menjalankan sistem ini dan tidak cocok dengan perkembangan global sehingga terus meningkat). Dampak dari devaluasi Barangjasa kurang kompetitif, pertumbuhan ekonomi rendah, darurat meningkat dan hutang luar negeri meningkat. Mengurangi proporsi pemerintah dan kenaikan pajak. Cara ini mungkin lebih baik dari pada harus mendevaluasi rupiah. Ini akan dilema kaena kita juga masih membutuhkan investasi besar dalam jumlah besar dan dg keringan pembebasan pajak, agar investor tertarik tentunya. Gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gw gitu Dan ini tidak boleh terlalu ketat karena bila tidak baik eksportir dan importir akan menahan dananya balik negeri. Kurs tukar tukar tersebut, maka dapat disimpulkan: sistem nilai tukar yang dapat disesuaikan (sistem nilai tukar yang fleksibel). Pembayaran tidak lagi menjadi seimbang. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kurs Perubahan dalam citarasa masyarakat Perubahan harga barang ekspor dan impor Inflasi Perubahan suku bunga dan tingkat. Kegiatan spekulasi di pasar uang semakin sempit. Intervensi aktif. Pemerintah memegang peranan penuh dalam pengawasan transaksi devisa. Kepastian nilai tukar, sehingga perencanaan produksi sesuai dengan hasil. Cadangan devisa harus besar, untuk menyerap kelebihan dan kekurangan di pasar valas. Kurang fleksibel terhadap perubahan global. Penetapan kurs yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mempengaruhi pasar ekspor impor. Sistem yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan UU No.32 tahun 1964 ditetapkannya nilai tukar rupiah Indonesia sebesar Rp. 250, - US Dollar. Sementara nilai tukar rupiah terhadap negara lain yang ditetapkan berdasarkan nilai tukar dolar terhadap negara yang sesuai dengan yang berlaku di pasar valuta asing Jakarta dan internasional. Dalam kurun waktu ini, Indonesia juga menetapakan peraturan sistim kontrol devisa yang ketat. Dalam sistim ini, tidak ada penjualan, penjualan, maupun pembelian valas namun para eksportir wajib menjual devisanya ke bak sentral. Dengan demikian maka Bank Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan pasar valas bagi bank komersial dan masyarakat. Dalam perjalanannya, Indonesia juga sempat mendevaluasi kurs tetapnya sebagai akibat dari overvaluated dan jika di biarkan akan ancasional ekspor-impor. Pada tanggal 17 April 1970 Indonesia mengubah kurs tetapnya dari posisi semula Rp. 250, - US Dollar menjadi Rp 378, - US Dollar. Devaluasi yang kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 1971 menjadi Rp 415, - US Dollar dan yang ketiga pada tanggal 15 November 1978 dengan nilai tukar Rp 625, - US Dollar Kurs Mengambang Terkendali (Nilai Tukar Terapung) Penetapan kurs ini tidak berlaku dari Aktivitas pasar valuta. Dalam pasar ini masih ada campur tangan pemerintah lewat alat ekonomi moneter dan fiskal yang ada. Jadi dalam pasar valuta ini tidak murni berasal dari penawaran dan permintaan uang. Mampu menjaga stabilitas dengan lebih baik dan neraca pembayaran negara. Adanya aktifitas MDMS dalam pasar valuta berdasarkan kurs akan dapat menstabilkan nilai tukar dengan lebih baik sesuai dengan kondisi ekonomi yang terjadi. Devisa yang diperlukan. Mampu. Devisa harus selalu tersedia dan siap diguankan sewaktu-waktu. Persaingan yang ketat antara pemerintah dan spekualan dalam memprediksi dan menentukan kurs. Tidak selamanya mampu. Selisih kurs yang terjadi dalam pasar valuta akan mengurangi devisa karena memakai devisa untuk selisihnya. Kurs mengambang terkendali juga dengan kurs distabilkan. Kurs bebas seperti yang telah terserang di atas sering menimbulkan ketidaktentuan kurs valuta asing, sehingga negara diharapkan dapat menerapkan pengendalian atau penstabilan kurs pada batas yang wajar. Pada sistem dalam mengambang terkendali, nilai tukar naik oleh. Namun agar tidak terjadi gejolak yang terlalu dahsyat, yang kriterianya ditentukan oleh Bank Sentral, pemerintah dapat campur tangan sampai batas-batas tertentu. Bentuk-bentuk interaksi pemerintah dapat berupa: a. Mengambang bersih. Suka jika campur tangan pemerintah tidak langsung, yaitu dengan pengaturan tingkat bunga. B. Mengambang kotor. Bila mau campur tangan pemerintah secara langsung, yaitu dengan menjual atau membeli valuta asing. Sistem yang tergabung di Indonesia ditetapkan bersamaan dengan kebijakan devaluasi Rupiah pada tahun 1978 sebesar 33. Pada sistem ini nilai tukar rupiah diambangkan terhadap sekeranjang mata uang (mata uang keranjang) negara-negara mitra dagang utama indonesia. Dengan sistem tersebut, Bank Indonesia menetapkan kurs dan kurs di pasar dengan spread tertentu. Untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, maka Bank Indonesia melakukan intervensi kurs kurs yang bertebaran melebihi batas atas atau batas bawah spread (Teguh Triyono, 2005). Pada saat ini kondisi mengambang terkendali di Indonesia, nilai tukar rupiah dari tahun keatas terus mengalami depresiasi terhadap US Dollar. Nilai tukar rupiah berubah-ubah antara Rp 644US Dollar sampai Rp 2.383US Dollar. Dengan perkataan lain, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS Tidak pasti. Kurs Mengambang Bebas (Free Floating Rate) Kurs mengambang bebas merupakan suatu sistem ekonomi yang ditujukan untuk suatu negara yang sistem ekonominya sudah mapan. Sistim nilai tukar ini akan berlaku untuk kondisi kejatuhan yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal. Jadi dalam hal ini tidak ada campur tangan pemerintah. Cadangan devisa lebih aman. Persaingan pasar ekspor-impor sesuai dengan pasar. Kondisi ekonomi negara lain tidak akan berdampak besar terhadap kondisi ekonomi dalam negeri. Masalah neraca dapat diminimalisir. Tidak ada batasan valas Keseimbangan pasar uang. Praktik spekulasi semakin bebas. Penerapan sistem ini terbatas pada negara yang sistim ekonominya mapan, masih kurang teapt untuk negara berkembang. Tidak adanya hal yang harus dilakukan pemerintah untuk menjaga harga. Penentuan kurs valuta asing Indonesia mulai menerapkan sistem perkir bebas pada periode 1997 sampai sekarang. Sejak pertengahan Juli 1997, Rupiah mengalami tekanan yang semakin besar terhadap Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat. Tekanan itu diakibatkan oleh adanya gejolak mata uang yang melanda Thailand dan menyebar ke negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Untuk mengatasi tekanan tersebut, Bank Indonesia melakukan intervensi baik melalui spot exchange rate (kurs langsung) maupun forward kurs (kurs berjangka) dan untuk sementara dapat menstabilkan nilai tukar Rupiah. Namun untuk selanjutnya tekanan terhadap depresiasi Rupiah semakin meningkat. Oleh karena itu dalam rangka mengamankan cadangan devisa yang terus berkurang, pada tanggal 14 Agustus 1997, Bank Indonesia memutuskan untuk menghapus. Jumlah uang yang. perdagangan internasional baik dalam bentuk barang atau jasa menjadi dasar yang utama dalam pasar valuta asing, sehingga perubahan harga dalam negeri yang relatif terhadap harga luar negeri dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi pergerakan kurs valuta asing. Misalnya, jika Amerika sebagai mitra dagang Indonesia mengalami tingkat inflasi yang cukup tinggi maka harga barang Amerika juga menjadi lebih tinggi, sehingga otomatis permintaan terhadap barang dagangan relatif mengalami penurunan. Menghitung Nilai Tukar Valuta Asing Berdasarkan Kurs yang Berlaku Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak, maka nilai uang akan turun dan sebaliknya. Perhitungan Kurs mengenal dua istilah sebagai berikut: Kurs Beli adalah kurs yang dihitung pada saat pelaku pasar (Bank, money changer) membeli valuta asing (Dollar, Riyal dan sebagainya) Kurs Jual adalah perhitungan kurs pada saat pelaku pasar (Bank, money changer) menjual valuta asing. Kurs tengah, yaitu kurs antara kurs jual dan kurs beli (penjumlahan kurs beli dan kurs jual yang dibagi dua). Valuta Asing (Foreign Exchanges). Penentuan Nilai (Kurs) Valuta Asing, bisa melalui: 8211 Mekanisme pasar bebas (kurs bebas), ditentukan oleh permintaan dan penawaran pada mata uang tertentu, 8211 Ditetapkan oleh pemerintah, dinamakan kurs tetap atau kurs resmi, 8211 Apabila Kurs ditetapkan oleh pemerintah, maka pemerintah harus memiliki cadangan valuta asing yang tinggi, 8211 Dengan sistem kurs tetap akan terbentuk pasar gelap (black market) valuta asing akibat terjadinya over value atau undervalue. Implementasi penerimaan kas (uang) yang ada pada perusahaan atau bank (kas) yang setiap saat dibutuhkan dalam perputarannya, sehingga dana yang dalam kas dalam membiayai kegiatan operasional, tidak hanya penyajiannya dalam laporan neraca dan laporan rugi laba, melainkan juga dalam hal penyelenggaraan pencatatan selama periode akuntansi yang sedang berjalan. Harnanto, Pokok-Pokok Intermediate Accounting, (2000. 21) menyatakan bahwa dalam penyajian laporan keuangan perusahaan harus menampakkan lebih jelas terhadap dana yang pada aktiva lancar. Berdasarkan hal tersebut untuk menampung atau mengakomodasi transaksi-transaksi yang berhubungan dengan kas dalam perusahaan, maka pihak manajemen perusahaan menyelenggarakan rekening-rekening pembukuan, yang terdiri dari : Kas yaitu digunakan untuk menampung transaksi-transaksi penerimaan dan pengeluaran kas melalui kasir perusahaan, termasuk penerimaan dan pengeluaran secara tunai melalui bank. Kas kecil yaitu merupakan sejumlah dana (uang) yang dibentuk atau dipersiapkan khusus untuk kepentingan tertentu termasuk pengeluaran-pengeluaran yang bersifat rutin dan relatif kecil. Selisih kas, yaitu digunakan untuk menampung perbedaan jumlah fisik kas (yang ada dalam perusahaan) menurut hasil kas opname dengan jumlah kas menurut catatan pembukuan sementara sebelum penyebab terjadinya perbedaan itu dapat diketahui. Pada dasarnya setiap penanaman investasi mengandung dua macam aliran kas. Bambang Riyanto (2004. 98) aliran kas terdiri dari : Aliran kas keluar netto ( net out flow cash ) yaitu yang diperlukan untuk investasi baru. Aliran kas masuk netto tahunan (net anual inflow of cash), yaitu sebagai hasil dari investasi baru yang ini sering pula disebut net cash proceceeds atau cukup dengan istilah proceeds. Berdasarkan pengertian di atas menunjukkan bahwa yang dianggap sebagai aliran kas keluar adalah sejumlah dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi, sedangkan aliran kas masuk secara netto tahunan adalah hasil dari investasi yang ditanamkan. Ada perbedaan pengertian antara cash flow atau proceeds dengan laba yang dilaporkan dari laporan keuangan. Laporan keuangan akan menujukkan data tentang laba yang belum tentu menunjukkan kas perusahaan, karena ada pos yang dianggap pengeluaran menurut laporam rugi laba sementara itu konsep cash flow menganggap bukan pengeluaran. Pos yang dianggap pengeluaran menurut laporan rugi laba adalah depresiasi. Oleh karena itu pada konsep cash flow dapatlah dihitung proceeds atau cash flow dengan menggunakan rumus (Subajah E. 2000. 32), yaitu : Kas masuk bersih laba setelah pajak penyusutan : Kalau kita menganggap bahwa proyek tersebut dibelanjai dengan modal sendiri seluruhnya. Kas masuk bersih laba setelah pajak penyusutan bunga ( 1 8211 Tax ). kalau proyek tersebut dibelanjai sebagian dengan modal pinjaman PINJAMAN ANTAR PERUSAHAAN Pada dasarnya hubungan antara perusahaan satu dengan anak perusahaannya adalah saling menutupi kekurangan dan saling mendukung. Perpindahan dana dari perusahaan satu dengan anak perusahaannya biasanya melibatkan MNC, karena disini MNC lah yang mengerti mengenai peraturan perpindahan dana tersebut. Hal hal yang menyangkut perpindahan dana ini antara lain : Tingkat pinjaman dana Control terhadap nilai mata uang Perbedaan tariff pajak pada masing masing Negara Hal penting lainnya adalah pinjaman yang saling berhubungan, saling bertukar nilai mata uang, dan pinjaman antar perusahaan. Saling meminjamkan dana Hal ini banyak terjadi pada Negara yang memiliki bunga pinjaman tinggi sehingga perusahaan cenderug menggunakan dana diamnya untuk dipinjamkan pada anak perusahaan yang lain yang membutuhkan dana, terutama bagi Negara yang rawan terhadap nilai pertukaran mata uang yang sewaktu waktu dapat menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan. Keuntungan dari system ini adalah : Biaya yang harus dikeluarkan lebih sedikit, karena dana yang digunakan adalah dana dari perusahaan yang berada pada satu induk perusahaan Pinjaman ini lebih aman bagi perusahaan, karena tidak terpengaruh dengan nilai tukar dan pajak Keuntungan lainnya menurut manajer perusahaan adalah nama perusahaan akan tetap terjaga, karena kekurangan dari anak perusahaan dapat ditutupi sehingga citra perusahaan akan tetap baik di mata pemerintah dan masyarakat. Berdasarkan keterangan kurs mata uang pada pemfakturan transaksi antar perusahaan dapat berpengaruh terhadap keuntungan setelah pajak jika fluktuasi naik turunnya mata uang dapat diantisipasi. Seperti contohnya pada sebuah cabang perusahaan Swedia yang menjual bagian perakitan barang pada cabang di Jerman. Yang mengasumsikan tingkat pajak perusahaan yang efektif di Swedia adalah tS, sedangkan di Jerman adalah tG. Apakah seharusnya transaksi dalam faktur menggunakan mata uang Deutsche marks ataukah kronor, apabila Deutsche marks diharapkan meningkat dengan baik dibandingkan Kronor dan dolar. Pemilihan mata uang yang digunakan dalam melakukan transaksi, memungkinkan sebuah perusahaan untuk memindahkan beberapa dana yang menghalangi dari sebuah Negara yang memiliki pengendalian terhadap mata uang. Apabila letak cabang perusahaan terletak pada suatu Negara yang membatasi pengiriman kembali laba. PENYUSUNAN KEBIJAKAN TRANSFER GLOBAL Mendesain Sebuah Kebijakan Global Pengiriman Tugas yang dihadapi oleh para jajaran eksekutif keuangan adalah mengkoordinasikan penggunaan dari bermacam hubungan keuangan dengan cara yang konsisten dengan memaksimalkan nilai perusahaan secara keseluruhan. Tugas ini mensyaratkan hubungan keempat keputusan: Seberapa besar jumlah uang yang dikirimkan Kapan dilaksanakan Dimanakah mengirimkan dana tersebut Metode transfer seperti apakah yang digunakan Sejumlah faktor yang secara kuat berpengaruh terhadap kemampuan suatu MNC untuk mendapatkan manfaat dari transfer sistem keuangan internal, terdiri dari: Banyaknya jaringan keuangan Besarnya transaksi gabungan Pola gabungan kepemilikan luar negeri Tingkatan standarisasi produk dan jasa Peraturan pemerintah Informasi yang Disyaratkan Untuk mendapatkan keuntungan secara penuh, perusahaan multinasional membutuhkan informasi detail mengenai informasi: Penggabungan keuangan yang dipersyaratkan Sumber daya dan biaya dari kredit eksternal Hasil dari investasi lokal Ketersediaannya akses keuangan Volume dari transaksi gabungan Peraturan dan pembatasan dari Pemerintah Konsekuensi Perilaku Memanipulasi harga yang ditukarkan Menyesuaikan pembayaran deviden Post navigationTranslation Exposure What is Trans lation Exposure Translation exposure is the risk that a companys equities, assets, liabilities or income will change in value as a result of exchange rate changes. This occurs when a firm denominates a portion of its equities, assets, liabilities or income in a foreign currency. and its also known as accounting exposure. Accountants use various methods to insulate firms from these types of risks, such as consolidation techniques for the firms financial statements and the use of the most effective cost accounting evaluation procedures, and in many cases, this exposure will be recorded in financial statements as an exchange rate gain (or loss). BREAKING DOWN Translation Exposure Translation exposure is most evident in multinational organizations, since a portion of their operations, and assets, will be based in a foreign currency. It can also affect companies that produce goods or services that are sold in foreign markets even if they have no other business dealings within that country. In order to properly report the organizations financial situation, the assets and liabilities for the whole company need to be adjusted into the home currency. Since an exchange rate can vary dramatically in a short period of time, this unknown, or risk, creates accounting exposure. This risk is present whether the change in the exchange rate cause the value of assets to go up or down. Reporting the Value of Foreign Assets On financial statements or balance sheets, this can lead to what appears to be a financial gain or loss that is not a result of a change in assets, but in the current value of the assets based on the exchange rate fluctuations. For example, should a company be in possession of a facility located in Germany worth 1 million and the current dollar-to-euro exchange rate is 1:1, then the property would be reported as a 1 million asset. If the exchange rate changes, and the dollar to euro ratio becomes 1:2, the asset would be reported as having a value of 500,000. This would appear as a 500,000 loss on financial statements, even though the company is in possession of the exact same asset it had before. Hedging Translation Risk A variety of mechanisms are in place that allow a company to using hedging to lower the risk created by translation exposure. One technique includes the purchasing of foreign currency, while others involve the use of currency futures or currency swaps. Transaction versus Translation Exposure There is a distinct difference between transaction and translation exposure. Transaction exposure involves the risk that when a business transaction is arranged in a foreign currency, the value of that currency may change before the transaction is complete. Should the foreign currency appreciate, it will cost more in the business home currency. Translation risk focuses on the change in a foreign held assets value based on a change in exchange rate between the home and foreign currencies. Diposkan oleh Denny Bagus Pengertian Hedging Menurut Madura (2000:275) hedging adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi sebuah perusahaan dari exposure terhadap nilai tukar. Exposure terhadap fluktuasi nilai tukat adalah sejauh mana sebuah perusahaan dapat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Menurut Shapiro (1999:144) hedging particular currency exposure means estabilishing an offseting such whatever is lost or gained on the original currency exposure is exactly offset by corresponding foreign exchange gain on loss on the currency hedge. Hedging dalam definisi di atas merupakan sebuah bagian dari currency exposure yang berarti menentukan sebuah pengganti kerugian kurs mata uang, misalnya kerugian atau keuntungan pada nilai asal currency exposure sebenarnya dapat disamakan dengan keuntungan atau kerugian nilai tukar mata uang pada currency hedge Menurut Eiteman (2003:171-174) hedge is the purchase of contract (including foward foreign exchange) or tangible good that will rise in value and offset a drop in value of another contract or tabgible good. Hedgers are undertaken to reduce risk by protecting an owner from loss. Hedge merupakan pembelian suatu kontrak (termasuk foward exchange) atau barang nyata yang nilainya akan meningkat dan kerugian dari jatuhnya nilai tersebut dari kontrak lain atau barang nyata. Pelaku Hedging berusaha melindungi pemilik dari kerugian. Teknik-Teknik Hedging Jangka Pendek Teknik-teknik yang biasanya dapat digunakan dalam menghedge sebagian atau seluruh transaksinya dalam jangka pendek, dijelaskan oleh Madura (2000:322-333) antara lain: 1. Hedging memakai kontrak future Kontrak futures adalah kontrak yang menetapkan penukaran suatu valuta dalam volume tertentu pada tanggal penyelesaian tertentu. 2. Hedging memakai kontrak foward Suatu kontrak antara nasabah dan bank untuk melakukan sejumlah penjualan atau pembelian valuta terhadap valuta lainnya dimasa yang akan datang dengan rate yang telah ditentukan pada saat kontrak dibuat. Keuntungan foward antara lain : a) Menghindari dan memperkecil resiko kurs b) Dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan nasabah Tujuan dari foward adalah : a) Foward kontrak digunakan untuk mengkover resiko exchange rate untuk pembelianpenjualan valuta di masa mendatang b) Jika ada suatu transaksi bisnis, foward kontrak dapat menghilangkan currency exposure karena kurs valuta untuk masa yang akan datang telah ditetapkan. c) Perhitungan kalkulasi biaya yang pasti d) Untuk tujuan spekulasi 3. Hedging memakai instrumen pasar uang. Hedging memakai instrumen pasar uang melibatkan pengambilan suatu posisi dalam pasar uang untuk melindungi posisi hutang atau piutang di masa depan. 4. Hedging memakai opsi (option) valuta Opsi menyediakan hak untuk membeli atau menjual suatu valuta tertentu dengan harga tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan dari option ini untuk hedging. Teknik-Teknik Hedging Jangka Panjang Menurut Madura (2000:342-345) Ada 3 teknik yang sering dipakai untuk meng-hedge exposure jangka panjang yaitu : a) Kontrak foward jangka panjang (Long foward) Long Foward adalah kontrak foward jangka panjang. Sama seperti kontrak foward jangka pendek, dapat dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan khusus dari perusahaan. Long foward sangat menarik bagi perusahaan yang telah menandatangani kontrak ekspor atau impor bernilai tetap jangka panjang dan melindungi arus kas mereka jangka panjang. b) Currency Swap Currency Swap adalah kesempatan untuk mempertukarkan satu valuta dengan valuta lain pada kurs dan tanggal tertentu dengan menggunakan bank sebagai perantara antara dua belah pihak yang ingin melakukan currency Swap. Tujuan dari swap antara lain: 1. Mengkover resiko exchange rate untuk pembelianpenjualan valuta 2. Transaksi swap akan menghilangkan currency exposure karena pertukaran kurs pada masa yang akan datang telah ditetapkan. 3. Perhitungan kalkulasi biaya yang pasti 4. Untuk tujuan spekulasi 5. Strategi gapping Keuntungan swap : 1. Menghindari resiko pertukaran uang 2. Tidak menganggu pos-pos di balance sheet c) Parallel Loan Parallel Loan adalah kredit yang melibatkan pertukaran valuta antara dua pihak, dengan kesepakatan untuk menukarkan kembali valuta-valuta tersebut pada kurs dan tanggal tertentu di masa depan. Parallel Loan bisa diidentikan dengan dua swap yang digabungkan menjadi satu, satu swap terjadi pada permulaan kontrak parallel loan dan satunya lagi pada tanggal tertentu di masa depan.

Comments

Popular Posts